Indonesia mulai dihuni oleh makhluk yang disebut manusia baru pada zaman keempat (Quartair). Untuk kita bisa memahami bagaimana tentang adanya manusia / kehidupan manusia perlu kiranya dikemukakan tentang tarikh bumi. Dimana terbentuknya permukaan bumi membutuhkan proses yang panjang. Berdasarkan teori nabula, pada mulanya jagat raya yang kita tempati terdiri dari butiran-butiran yang menyerupai kabut, & butiran-butiran tersebut diberi nama nabula. Perlu kita ketahui bahwa butiran-butiran tersebut terdiri dari unsur-unsur benda cair, benda padat, & gas, yang masing-masing butir (nabula) memiliki gaya tarik, akibatnya antara satu sama lain dari butiran tersebut saling tarik menarik.
Akibat dari peristiwa tersebut benturan pun terjadi karena terjadinya tarikan dari butiran yang tertarik ke butiran yang lain. Dari peristiwa benturan tersebut menghasilkan panas, & terjadinya putaran. Butiran yang tertarik lama kelamaan semakin banyak jumlahnya sehingga menarik butiran lainya pun semakin besar bentuknya. Peristiwa tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama, bahkan masih terjadi hingga saat ini. Butiran-butiran ini terjadi di jagat raya yang jumlahnya tak terhingga,& salah satu butiran tersebut adalah bumi tempat tinggal manusia & makhluk lainya. Jadi perlu kita pahami berdasarkan teori nabula ini, bumi terbentuk melalui proses daya tarik menarik yang menimbulkan benturan; benturan mengakibatkan terjadinya putaran & menimbulkan panas. Semakin lama putaran tersebut semakin berkurang, & panas pun mengalami perubahan yaitu penurunan suhu. Karena mengalami penurunan suhu pada luar bumi, maka pada bagian luar bumi suhunya semakin rendah; sedangkan bagian dalam masih tetap panas. Akibatnya dibagian luar, terbentuklah lapisan-lapisan yang dikenal sebagai lapisan kulit bumi / kerak bumi, sedangkan pada bagian dalam disebut inti bumi. Dan permukaan bumi berada di lapisan paling luar / terluar kerak bumi.
(baca juga lanjutannya;Manusia menempati permukaan Bumi)